Senin, 17 September 2012

Bagaimanakah memilih biro perjalanan umrah ?


Akhir-akhir ini, semakin banyak umat Islam di Indonesia yang ingin melaksanakan ibadah Umrah ke Tanah Suci. Hal ini secara tidak langsung mungkin ada hubungannya dengan semakin panjangnya antrian untuk bisa melaksanakan ibadah Haji melalui jalur regular, sedangkan untuk melalui jalur Haji Plus dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, yaitu sekitar dua kali lipat dari biaya Haji Reguler. Fenomena ini patut kita syukuri karena hal tersebut menunjukkan bahwa
sebenarnya tingkat perekonomian Indonesia semakin membaik, tingkat pengetahuan dan kesadaran umat Islam tentang pentingnya ibadah, terutama ibadah haji atau umrah semakin meningkat. Namun pertambahan jumlah calon jamaah haji di Indonesia ini tidak diimbangi dengan penambahan kuota Haji dari pemerintah Saudi Arabia, karena keterbatasan daya tampung Padang Arafah.

Semakin banyaknya umat Islam yang ingin menjalankan ibadah umrah merupakan peluang bisnis yang cukup menjanjikan sehingga saat ini banyak biro perjalanan/travel yang menyelenggarakan perjalanan Umrah atau Haji Plus. Bisnis ini cukup menjanjikan karena selama Kabah masih berdiri di Masjidil Haram, umat Islam tentu akan berhenti untuk berbondong-bondong mengunjunginya. Dengan begitu banyaknya pilihan travel/biro perjalanan Umrah, kita harus benar bijaksana dalam memilih jasa travel/biro perjalanan Umrah, sehingga niat ibadah Umrah kita bisa terlaksana dengan lancar.

Jika kita sering membaca di media cetak atau media online, tidak sedikit penipuan yang yang menimpa para calon jemaah Umrah. Kejadian penipuan ini perlu kita cermati dengan baik. Penipuan ini bisa berasal dari travel/biro perjalanan yang nakal atau bisa juga karena kecurangan yang dilakukan oleh sebagian oknum. Berita terakhir yang tersebar di media adalah terdamparnya 170 jemaah umrah dari Balikpapan dana Surabaya yang menggunakan jasa PT AAP.
Dibawah ini ada beberapa tips yang perlua kita perhatikan, agar dapat memilih travel umrah dan haji yang baik : 

1.  Pastikan travel/biro perjalanan yang akan kita gunakan punya ijin/legalitas yang  masih berlaku. Legalitas tersebut meliputi beberapa hal antara lain:
  • Penetapan Biro Perjalanan Wisata sebagai penyelenggara ibadah Haji Plus  dan Umrah yang dikeluarkan oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama RI
  • Pengesahan akta pendirian perseroan terbatas yang dikeluarkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
  • Surat Ijin Usaha Biro Perjalanan Umum yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata RI
  • Surat keterangan terdaftar sebagai wajib pajak yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak Kementerian Keuangan RI
Sebagai penyelenggara perjalanan umrah dan haji plus, PT. Arminareka  Perdana telah melengkapi persyaratan-persyaratan tersebut.  Dengan memiliki ijin usaha, maka sebuah travel/biro perjalanan tersebut merupakan biro perjalanan/travel legal dan dapat dipastikan mempunyai jatah kuota untuk dapat memberangkatkan jemaah umrah dan haji plus. Setiap tahun, PT Arminareka Perdana selalu mempublikasikan jumlah kuota umrah yang tersedia.
Biro perjalanan/travel yang tidak mempunyai ijin tentu tidak akan mendapatkan kuota. Perlu kita waspadai jika ada biro perjalanan/travel yang tidak mempunyai ijin dari Dirjen Penyelenggara Umrah dan Haji, tetapi mempunyai kuota, kemungkinan biro perjalanan/travel ini memperoleh kuota dari biro perjalanan/travel yang mempunyai ijin. Permasalahan muncul jika ternyata kuota dari biro perjalanan/travel lain tersebut sudah terpakai, karena jamaah bisa tertahan di Bandara Internasional Jeddah karena visanya yang tidak diakui. 

2. Jika pusat biro perjalanan/travel tersebut berdomisili di Jakarta, kita perlu memastikan proses perjalanan dari daerah sampai ke Jakarta atau sebaliknya, dan ada petugas dari biro perjalanan/travel tersebut yang menjemput di Bandara Soekarno Hatta. Sudah menjadi kebiasaan di hampir semua biro perjalanan/travel bahwa jamaah berkumpul di Bandara Soekarno Hatta pada waktu yang telah ditentukan. Karena kadang orang-orang dari daerah agak binggung jika sudah sampai dijakarta. 

3. Pastikan ada petugas dari biro perjalanan/travel yang mendampingi selama jamaah melakukan perjalanan Umrah dan dalam sebuah kelompok jemaah juga didampingi oleh seorang pembimbing ibadah. 

4. Jika anda berada di daerah (bukan berdomisili di Jakarta) pastikan perwakilan tersebut adalah perwakilan resmi dari biro perjalanan/travel yang kita pilih. Perwakilan tersebut harus dilengkapi dengan 
  •  ID perwakilan
  • Surat Penunjukan Kerjasama
Wisata Ibadah merupakan salah satu perwakilan resmi PT Arminareka Perdana. Wisata Ibadah sendiri mempunyai misi khusus untuk bisa membantu semaksimal mungkin calon jemaah umrah yang akan berangkat.

5. Jika ada biro perjalanan/travel yang mematok harga yang lebih murah untuk paket umrah maupun haji dibanding dengan harga paket pada umumnya, maka perlu kita waspadai. Biaya paket umrah yang kita bayarkan tersebut meliputi biaya tiket pesawat Jakarta Jeddah PP yang harganya saat ini berkisar Rp 10 juta rupiah, biaya pembuatan visa, biaya hotel dan konsumsi, biaya transportasi Jeddah-Madinah-Makkah-Jeddah dan lain-lain. Bisa kita bayangkan jika misalnya ada biro perjalanan/travel yang menawarkan biaya umrah yang berkisar Rp 10 juta rupiah, tentu secara logika tidak memungkinkan. 

6. Kita harus memastikan pastikan bahwa tempat kita menginap saat berada di Madinah tidak jauh dari Masjid Nabawi dan saat berada di Makkah tidak jauh dari Masjidil Haram. Kita akan merasa rugi besar jika selama di Makkah atau Madinah waktu kita terbuang sia-sia harus harus menempuh jarak yang jauh untuk menuju Masjid Nabawi atau Masjidil Haram, begitu juga sebaliknya. Akan terasa sangat nikmat saat kita bisa menghabiskan waktu-waktu kita untuk banyak beribadah terutama sholat 5 waktu di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram. 

7. Jangan merasa alergi atau antipati dengan biro perjalanan/travel yang mempunyai program solusi untuk para calon jamaahnya. Saat ini banyak berita miring dan tanggapan negatif kepada biro perjalanan/travel mempunyai program solusi untuk para calon jamaahnya yang mengadopsi sistem marketing networking. Biro perjalanan/travel yang mengadopsi system marketing networking misalnya Madina Prima PT Hijau Tumbuh Kembang yang diasuh oleh Ust. Yusuf Masyur, Lima Utama Sukses PT Arminareka Perdana, TPM Travel, dan lain-lain. Program solusi tersebut sebenarnya merupakan bagi hasil yang didapatkan oleh para calon jamaah dari hasil usahanya untuk ikut memasarkan paket umrah yang diselenggarakan oleh biro perjalanan/travel tersebut.
Semoga tulisan saya ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan saudara muslim di Indonesia. Marilah kita bulatkan niat kita untuk bisa melaksanakan ibadah Umrah ke Tanah Suci. Jika ada saran atau tanggapan, silahkan menulis di kolom komentar, atau bisa menghubungi kami untuk penjelasan lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar